Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah

Kisah Hijrah Nabi Muhammad

Pendahuluan

Hijrah (bahasa Arab: هِجْرَة) adalah perpindahan/migrasi Nabi Muhammad dan pengikutnya dari Makkah ke Madinah pada bulan Juni tahun 622. (id.wikipedia)

Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Peristiwa ini tidak hanya menandai perubahan besar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya, tetapi juga menjadi awal mula penanggalan Islam yang kita kenal sebagai tahun Hijriyah.

Baca juga : Mengais Rejeki dari Botol Bekas

Sejarah Awal Mula Hijrah

Pada awalnya, Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekah selama lebih dari 13 tahun. Namun, dakwahnya menghadapi banyak tantangan dan perlawanan dari kaum Quraisy yang tidak setuju dengan ajaran Islam. Para pengikut Nabi Muhammad SAW sering kali mengalami penganiayaan dan tekanan dari kaum Quraisy.

Karena situasi di Mekah semakin tidak aman, Nabi Muhammad SAW mulai mencari tempat yang lebih kondusif untuk menyebarkan ajaran Islam. Pada tahun 620 M, sekelompok penduduk dari kota Yatsrib (yang kemudian dikenal sebagai Madinah) datang ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Mereka bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan tertarik dengan ajaran Islam. Pada tahun 622 M, Nabi Muhammad SAW menerima undangan dari penduduk Yatsrib untuk pindah ke kota mereka.

Tujuan Hijrah

Hijrah memiliki beberapa tujuan penting. Pertama, untuk menyelamatkan para pengikut Nabi Muhammad SAW dari penganiayaan di Mekah. Kedua, untuk membangun komunitas Muslim yang kuat dan mandiri di Madinah. Ketiga, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penyebaran ajaran Islam tanpa hambatan.

Perjalanan Hijrah

Perjalanan hijrah dimulai pada malam 27 Safar tahun 14 kenabian (622 M). Nabi Muhammad SAW ditemani oleh sahabatnya, Abu Bakar As-Siddiq. Mereka meninggalkan Mekah secara diam-diam untuk menghindari pengejaran kaum Quraisy. Selama perjalanan, mereka berlindung di gua Tsur selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Madinah.

Setelah melewati perjalanan yang penuh tantangan, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar tiba di Quba, sebuah desa di pinggiran Madinah, pada 8 Rabiul Awal. Mereka disambut dengan gembira oleh penduduk Madinah. Nabi Muhammad SAW kemudian membangun Masjid Quba, masjid pertama dalam sejarah Islam, sebagai simbol persatuan dan ibadah.

Baca juga : Hijrah

Penetapan Awal Penanggalan Islam

Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau langsung memimpin pembangunan masyarakat yang adil dan damai. Pada tahun 17 Hijriyah (638 M), Khalifah Umar bin Khattab menetapkan peristiwa hijrah sebagai awal penanggalan Islam.

Penetapan ini didasarkan pada usulan dari Ali bin Abi Thalib. Kalender Hijriyah dimulai pada tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah dan menggunakan bulan Qamariyah (bulan berdasarkan peredaran bulan).

Kesimpulan

Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah adalah peristiwa bersejarah yang memiliki dampak besar dalam perkembangan Islam. Hijrah tidak hanya menyelamatkan umat Muslim dari penganiayaan, tetapi juga memungkinkan terbentuknya masyarakat Islam yang kuat dan mandiri di Madinah. Penetapan hijrah sebagai awal penanggalan Islam menunjukkan pentingnya peristiwa ini dalam sejarah umat Islam.

Dengan memahami kisah hijrah ini, kita dapat mengambil pelajaran tentang keberanian, keteguhan, dan kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan dan membangun komunitas yang kuat. Semoga kisah hijrah ini menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan dan memperjuangkan kebenaran.

#HijrahNabiMuhammadSAW #MekahkeMadinah #penanggalanIslam

Bagikan Dengan

2 komentar untuk “Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah”

  1. Pingback: Sejarah Asal Mula Penanggalan Kalender Islam - Shanny K Ratman

  2. Pingback: Kain Kiswah: Simbol Kehormatan Penutup Kabah - Shanny K Ratman

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *