Pendahuluan
Fenomenal supermoon selalu menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Ketika fenomena ini terjadi, bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya, menciptakan pemandangan yang menakjubkan di langit malam.
Artikel ini akan menjelaskan apa itu supermoon, mengapa supermoon terjadi, serta dampaknya bagi kehidupan di Bumi.
Baca juga : Digitalisasi Dalam Meningkatkan Produk UMKM
Apa Itu Supermoon?
Supermoon terjadi ketika Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, atau perigee, bertepatan dengan bulan purnama.
Pada kondisi ini, Bulan bisa terlihat hingga 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan bulan purnama biasa. Istilah “supermoon” pertama kali diperkenalkan oleh seorang astrolog bernama Richard Nolle pada tahun 1979, dan sejak itu fenomena ini menjadi salah satu momen yang paling dinantikan oleh para pengamat langit.
Mengapa Terjadi Supermoon?
Supermoon terjadi karena orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna. Ini berarti ada saat-saat ketika Bulan berada lebih dekat ke Bumi (perigee) dan saat-saat ketika Bulan berada lebih jauh (apogee).
Ketika bulan purnama bertepatan dengan posisi perigee, terjadilah supermoon. Pada momen ini, Bulan tampak lebih besar di langit karena jaraknya mendekat ke Bumi, yaitu sekitar 356.500 kilometer, dibandingkan dengan jarak rata-rata Bulan yang sekitar 384.400 kilometer.
Dampak Supermoon bagi Kehidupan di Bumi
Meskipun supermoon menciptakan pemandangan yang menakjubkan, fenomena ini juga memiliki beberapa dampak nyata bagi kehidupan di Bumi.
Salah satu dampak yang paling signifikan adalah peningkatan pasang surut air laut. Gaya gravitasi Bulan yang lebih kuat saat berada dekat dengan Bumi menyebabkan pasang surut air laut menjadi lebih tinggi dari biasanya.
Fenomena ini disebut sebagai “king tide” atau pasang surut raja, yang dapat menyebabkan banjir di beberapa wilayah pesisir.
Selain itu, beberapa penelitian mengaitkan supermoon dengan peningkatan aktivitas seismik dan vulkanik.
Meskipun masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan, ada teori yang menyatakan bahwa tarikan gravitasi ekstra dari Bulan saat supermoon dapat mempengaruhi lempeng tektonik Bumi, memicu gempa bumi atau letusan gunung berapi.
Namun, hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang konklusif yang mendukung hubungan langsung antara supermoon dan peningkatan aktivitas geologi ini.
Kesimpulan
Supermoon adalah fenomena alam yang memukau dan selalu dinanti oleh banyak orang di seluruh dunia.
Dengan memahami apa itu supermoon, mengapa fenomena ini terjadi, dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan di Bumi, kita dapat lebih menghargai keindahan alam semesta serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampaknya.
Terlepas dari dampaknya, supermoon tetap menjadi salah satu momen langit yang paling spektakuler dan layak untuk dinikmati.